Sabung Ayam Sampai Mati

Sabung Ayam Sampai Mati

Sabung Ayam Sampai Mati | Dengan 3,3 juta baht di garis, taruhannya tinggi sebab dua pejuang hadiah menjelang ring. Sorak-sorai riuh terdengar dari kerumunan yang laris, yang melompat ke kaki mereka saat wasit memberi isyarat untuk mengawali perlombaan.

Judi Sabung Ayam Sampai Mati

Di salah satu sudut yakni Sibmuen, agen sabung ayam kampiun memar Adu Ayam Thailand Diubah Menjadi Olahraga Darah dari Samtoomthong Farm di Ayutthaya.

Di sisi lain ada penantang yang berani, Sudsan, dari Rachasi Bangkruay Farm di Rayong. “Ini yakni kontes kelas berat,” kata Bancherd Chanying, promotor Bangkok Cockpit yang berusia 51 tahun, stadion sabung ayam dengan 2.000 daerah duduk di provinsi Samut Prakan, yang terbesar di Thailand.

Padahal dilarang di banyak negara, adu ayam di Thailand sudah sukses melepaskan beberapa citranya sebagai olahraga darah, dengan aturan ketat melarang pengaplikasian taji logam dan mengendalikan panjang dan frekuensi perlombaan.

Mr Bancherd mengatakan ayam pertempuran Adu Ayam Thailand Diubah Menjadi Olahraga Darah modern diperlakukan seperti agen sabung ayam online petinju profesional, dengan pemilik dan pelatih mengambil perawatan luar lazim untuk menghindari cedera serius.

“Ayam-ayam s128 berharga ratusan judi ayam online ribu baht,” katanya, menunjuk ayam jantan yang menunggu untuk menjelang stadion. Tiap-tiap burung dikelilingi oleh timnya sendiri, yang terdiri dari pemilik, manajer, dan pelatih.

Sayap mereka ditutupi dengan lembaran plastik dan pemiliknya terus-menerus menggosoknya dengan handuk berair. “Sebagian malah Adu Ayam Thailand Diubah Menjadi Olahraga Darah dihargai sebagian juta baht. Siapa yang membolehkan ayam jantan ini terluka dengan gampang? ”Kata Bancherd.

Bangkok Cockpit menjadi tuan rumah pertengkaran tiap-tiap Pekan kedua, dan dengan seperti itu banyak uang di telepon – cincin adu ayam berlisensi yakni salah satu dari s128 sabung ayam online terbaru sebagian daerah perjudian resmi di negara itu – momen ini dianggap serius oleh pemilik, pelatih, dan penonton.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *